Pada 13 Juli 2018 lalu saya mengisi materi di kampus kebanggaan saya, Telkom University yang bekerja sama dengan salah satu digital agency di Jakarta, The Hatch. Saya langsung mengiyakan ajakan tersebut karena kebetulan sudah lama tidak melipir ke Bandung. Bisa dibilang, Bandung menyimpan banyak kenangan tentang masa perkuliahan S1 saya, sehingga membikin saya seringkali kangen untuk sekadar mampir di sebuah tempat berjuluk Kota Kembang ini.
Saya menyadari, ada perbedaan pesat antara Bandung ketika saya tinggal di sana (2009-2013) dengan sekarang. Bukan hanya tatanan kotanya yang berubah indah, tetapi juga banyak bermunculan tempat wisata yang beragam. Saya, yang kebetulan sedang menyukai warna-warna, akhirnya memilih untuk berburu tempat-tempat menarik di Bandung yang mengusung konsep warna untuk diabadikan dalam lensa saya.
Tempat pertama yang saya singgahi adalah Kebun Bunga Matahari di Sky Garden Paris Van Java. Saya tidak pernah terpikir sebelumnya bila rooftop Paris Van Java disulap menjadi sebuah kebun; meskipun saat saya ke tempat tersebut, bunga-bunga dan tumbuhan lainnya belum mekar secara maksimal. Ditambah lagi, pagi itu kebun tersebut telah terisi banyak pengunjung (so, bila ingin ke tempat ini dan berharap mendapatkan foto yang lebih bagus, cobalah datang selain hari libur dan weekend). Saya yang saat itu berkunjung bersama seorang teman, harus putar akal agar bisa mengambil porsi foto yang seimbang dan tidak terlihat sangat “bocor”.
Tempat kedua yang kami sambangi adalah La Costilla yang terbilang cukup mainstream. La Costilla yang berada di Jalan Karangasem ini, dari luar terlihat menyempil dan kecil. Namun, setelah masuk, tempat makan ini terlihat sedikit lebih luas dan… lagi-lagi cukup ramai. Sekilas, sudut paling mainstream (dinding berwarna pink dengan lampu kaktus menempel di dinding tersebut dan pintu berwarna hijau) terlihat tidak pernah menganggur; beberapa pengunjung bergilir untuk mengabadikan gaya dan pakaian terbaik mereka di sudut tersebut. Akhirnya, setelah menunggu lebih dari satu jam dan menghabiskan menu-menu yang kami pesan, sudut tersebut mulai lengang, dan kampi pun dengan cekatan menyiapkan kamera dan gaya. :p
Mimiti Coffee & Space yang berada di Jalan Sumur Bandung 14 juga menjadi salah satu tempat yang menarik untuk disambangi. Saya direkomendasikan teman ke tempat ini karena suasananya yang cukup nyaman untuk sekadar ngobrol dengan teman-teman. Namun, saya tidak menyadari bila di kafe ini pun terdapat sudut berwarna yang memaksa saya untuk mengabadikan momen di sudut tersebut. Berbeda dengan Sky Garden dan La Costilla, sudut Mimiti Coffee & Space ini terbilang cukup lengang.
Hari itu, saya juga penasaran dengan salah satu tempat yang menawarkan yoghurt dan ice cream yakni Yourgood. Sebelum berkunjung, saya sempat mencari informasi tentang tempat tersebut di Instagram; saya semakin tertarik karena saya berpikir tempat tersebut menawarkan desain tempat yang berwarna (pastel) dan unik! Sesampainya di tempat tersebut, saya sempat tercenung; pertama, tempat tersebut cukup kecil dan sempit; kedua, beberapa property seperti lampu neon yang menjadi ciri khas Yourgood rusak dan tidak menyala. Namun, beruntungnya, saya menyukai rasa yoghurt yang saya pesan dan… masih ada beberapa sudut yang bisa saya abadikan dengan baik.
Selain keempat tempat tersebut, masih banyak tempat berwarna di Bandung yang telah saya sambangi ataupun belum sama sekali (dan telah masuk dalam daftar kunjung selanjutnya. Hehe). Tempat lain yang telah saya kunjungi adalah Rabbit Town di daerah Ciumbuleuit. Meskipun tempat tersebut sempat kontroversial karena kasus plagiat atau pelanggaran hak cipta, saya tetap tertarik untuk berkunjung ke tempat tersebut. Karena saya datang di hari libur, saya harus membayar tiket masuk sebesar Rp65.000 (hanya tiket masuk, sedangkan untuk berfoto di setiap wahana pun harus membayar lagi dengan harga bervariasi).
Selain itu, Bandung Planning Gallery juga menarik untuk disambangi. Di tempat ini, kita bisa menyaksikan karya-karya dummy tentang planning Kota Bandung ke depannya (semacam museum Bandung di masa depan). Salah satu yang menjadi favorit saya adalah sudut yang menampilkan tempelan-tempelan post-it yang berisi tentang doa dan harapan untuk Bandung.
No Comments